Wahana berbagi Ilmu

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH



Selamat datang di wahana ilmu. Dengan membaca fikiran akan terbuka, dengan ilmu kita jadi tahu, dengan mencari kita jadi mengerti.

Disinilah tempat kita berbagi........

Kamis, 23 Desember 2010

materi Dacil

PERINGATAN 1 MUHARRAM



PEMUDA DAN RAJA DHALIM


Assalamualaikum WR.Wb.

Hamdan Wasyukran lillah Lahaula Walakuwata Illa Billahil ’Aliyil ’Adhim

Para alim ulama yang kami taati, bapak ibu yang kami hormati, teman-teman yang berbahagia.
Alhamdulillah dalam kesempatan ini Allah memberikan rahmatnya sehingga kita bisa berkumpul ditempat yang penuh barakah ini, semoga yang hadir ditempat ini dipanjangkan umurnya, dilancarkan rizkinya, dimudahkan urusannya, dan dijadikan ahli syurga amin allahumma amin.

Hadirin yang berbahagia diceritakan dalam kitab RIYDUSSHALIHIN hiduplah seorang pemuda di sebuah negara yang dipimpin oleh raja dhalim. Raja ini mengaku sebagai tuhan bahkan semua rakyatnya wajib menyembahnya. Kekuasaan raja ini didukung oleh seorang penyihir hebat. Suatau hari sipenyihir memohon kepada raja untuk dicarikan pemuda yang akan diberi ilmu sihirnya, karena sipenyihir merasa sudah sangat tua dan harus ada yang menggantikannya. Rajapun mengadakan sayembara dan terpilihlah sifulan yang ganteng wajahnya pintar pikirannya. Pemuda inioun mulai belajar dengan giat pada si penyihir. Setiap pemuda ini berangkat kerumah sipenyihir dia selalu melewati rumah seorang ahli kitab yang meyakini keesaan ALLAH. Sang kiai ini melihat ada sebuah kecerdasan yang dimiliki oleh sipemuda. Sangkiaipun meminta pemuda itu untuk mampir kerumah kiai dan iapun mendapat pelajaran dari kiai tadi.

Teman-teman yang berbahagia. Kehadiran pemuda ini kerumah penyihir selalu terlambat, akibatnya sipenyihir marah dan melaporkan pada raja. Rajapun murka hingga pemuda ini dipukuli berkali-kali karena keterlambatannya. Tapi miskipun dipukul dia tidak marah, dia terima dengan sabar. Beda dengan kita jangankan dipukul dijewer guru saja udah ribut, bahkan lapor kepolisi ia apa tidak?....
Makanya siswa sekarang ini jarang yang pandai karena suka melaporkan gurunya,
Dikit-dikit lapor,dikit-dikit lapor manja amat sih..... amat aja tak pernah manja.

Lanjut cerita....
Pemuda ini menjadi orang yang tangguh, selain mahir dalam ilmu sihir dia juga pandai ilmu agama islam. Nah suatu ketika ada kejadian yang menakutkan,sebuah desa diserang oleh hewan yang menakutkan dan taksatupun manusia bisa melawannya. Tampillah pemuda ini, dia ambil kerikil sebagai senjatanya, sebelum dia lemparkan pada hewan tadi dia berkata ” Ya Allah, jika engkau izinkan aku dengan kerikil ini bunuhlah hewan yang menakutkan ini”, dilemparkanlah kerikil tadi cuwiiinnn........bles, matilah hewan bahaya tadi. ”Alhamdulillah....” semua masyarakat bersorak kegirangan. Kehebatan pemuda ini terkenal kemana-mana sampai pada sang raja. Rajapun bangga. Tapi kebanggaan raja menjadi murka, karena ternyata sipemuda ini sudah tidak lagi mengakui raja sebagai tuhan tapi dia bertuhan ALLAH.
” Wahai para prajurit tangkap pemuda itu bunuh dia, karena dia telah ingkar padaku” perintah raja. Berbagai cara untuk membunuhnya tapi selalu gagal dan gagal.

Bapak ibu yang kami hormati.
Pemuda tadi berkata pada raja” Raja kalau kau ingin membunuhku,bawalah aku ke alun –alun,kumpulkan semua masyarakat,siapkan tiang untuk mengikatku, dan panah sebagi senjatanya. Sebelum kau lepaskan anak panah pada dadaku sebutlah nama tuhanku dengan ucapan BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM”.
Ucapan pemuda tadi diikuti oleh raja, Dengan izin Allah pemuda hebat itupun mati ditangan raja yang dhalim. Raja merasa bangga karena berhasil, tapi kebanggaan raja berubah setelah rakyatnya tidak lagi mengakui raja sebagai tuhan,tapi masyarakat lebih percaya pada ALLAH tuhan sipemuda. Rajapun sadar setelah semua rakyatnya meninggalkan dirinya.

Teman-teman yang berbahagia, betapa hebatnya pemuda tadi dia rela mengorankan dirinya demi islam, sama juga dengan Rasulullah, beliau tinggalkan Makkah demi islam, beliau tinggalkan keluarga demi islam.Bukan Cuma harta yang jadi taruhan tapi nyawa juga. Sementara kita? Apa yang sudah kita berikan pada agama? Jangan mengaku islam jika shalat hanya sampingan, jangan mengaku iman jika masih sering bertemgkar, jangan mengaku shalihah jika tidak berbakti pada orang tua. Semoga kita smua bisa mengambil hikmahnya.

Jalan-jalan kekota malang, pulang membawa buah mangga
Dewan juri jangan ragu dan bimbang, pilih saya jadi juara

Assalamualaikum WR.WB.

Materi kuliah

Ilmu hadits
                      SEJARAH SINGKAT PEMBUKUAN HADITS


Adalah Rasulullah saw . manusia panutan dan sekaligus  penjuru ummat Islam di dunia. Karena nabi Muhammad adalah manusia  yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya, maka tidak salah kalau Rasulullah berwasiat  sebelum Beliau wafat kepada ummatnya tentang dua hal yang harus dijadikan pegangan hidup sepeninggal Rasulullah saw . yaitu Al Qur’anul Karim dan Sunnah Rasul ( Hadits Nabawiyah ).
Setelah Rasulullah saw . wafat hadits menjadi sumber hukum yang kedua setelah Al Qur’an. Akan tetapi masa demi masa sudah banyak hadits yang telh di palsukan oleh orang yang tidak berpengetahuan.  Oleh karena itu hadits adalah sumber hukum yang kedua yang harus kita jaga dan kita telusuri kebenarannya hadits.
 Untuk itu kita perlu akan pengetahuan tentang pengertian hadits yang sesuangguhnya yang benar-benar bersumber dari Rarulullahyang bisa kita jadikan pedoman hidup atau sumber hukum dalam Islam.          
Dalam makalah ini penulis akan menyajikan tentang pengertian hadits, serta peranan hadits pada masa Rasulullah,Shahabat dan masa tabiin. Tentunya dalam penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,untuk itulah kami berharap nantinya ada saran,kritik dan bimbingan bagi penulis .sebagai bekal kesempurnaan pada penyusunan dan penulisan makalah – makalah yang akan datang.

Ucapan terimakasih kami haturkan pada dosen pembimbing kami yang telah memberikan arahan dalam hal penulisan makalah ini, tak lupa juga buat suami dan teman-teman yang turut andil dalam penulisan makalah ini. Besar harapan kami makalah ini akan bermanfaat baik untuk pembaca dan penulis sendiri sebagai wahana ilmu agama teutama bidang Studi Hadits.

Terima kasih dan selamat membaca
                                                                       BAB II


PEMBAHASAN

I.   PENGERTIAN HADITS
           Hadits menurut bahasa yang baharu jama’ dari hudutsun, hudutsa atau hidatsun ada pula yang berarti khabar / warta berita.
Menurut istilah hadits berarti segala perkataan, perbuatan,dan diamnya Nabi Muhammad SAW.
           Istilah – istilah yang terkait dengan hadits adalah :
  • Sunnah
  • Khabar
  • Atsar
  • Hadits qudsi

           .Ragam atau macam-macam hadits sebagai berikut :

  •  Hadits Qauli  yang berarti segala ucapan Rasulullah.
  • Hadits Fi’liy hadits yang disandarkan dari segala perbuatan Rasulullah
  • Hadits Taqriri adalah hadits yang disandarkan pada diamnya rasulullah  dalam menanggapi suatu permasalahan yang disampaikan oleh para Shahabat.

Hubungan hadits dengan al qur’an sangatlah erat bagaikan sisimata uang yang tidak pernah dapat dipisahkan atau bisa dikatakan kedudukan hadits bagi alqur’an adalah sebagai :
  • Peneguh Al qur’an.
  • Menjelaskan Al qur’an yang belum jelas secara arti yang tersurat.
  • Menambah hukum baru.


 II.  KENAPA KITA BELAJAR ILMU HADITS

·  Hadits dalam hukum Islam merupakan sumber hukum kedua setelah Al Quran, oleh karenanya seorang muslim dituntut paling tidak menguasai dan mempelajari hadits sebagai peninggalan Rasulullah SAW yang harus dijadikan pegangan setiap muslim dalam melangkah selain Al Quran.
·  Ulumul Hadits atau Ilmu hadits diperlukan untuk membedakan tingkatan-tingkatan hadits, serta memilah kualitas hadits sehingga kaum muslimin tidak terjebak mengamalkan hadits hadits dhoif atau bahkan maudhu, yang tentunya malah menimbulkan penyimpangan ibadah yang tidak bernilai di sisi Allah

  • Dengan belajar ilmu hadits akan menambah wawasan dan kewibawaan kita dalam berdakwah mengembangkan islam dan ajarannya.




 III. SEJARAH SINGKAT PERKEMBANGAN HADITS
            A.HADITS PADA MASA RASULULLAH

            Berbicara masalah hadits maka bisa dikatakan juga mmbahas pribadi Rasulullah SAW, Karena hadits merupakan tingkah laku,kepribadian,ucapan  Rasulullah. Sementara menyoal masalah hadits pada masa Rasulullah  berarti membicarakan hadits pada awal pertumbuhannya.
            1.Cara Rasulullah menyampaikan Hadits

            Ada satu keistimewaan pada masa ini yang membedakannya dengan masa lainnya.ummat islam pada masa itu dapat secara langsung mendapatkan hadits dari Rasulullah secara langsung sebagi sumbernya tanpa ada hijab.
            Adapun beberapa cara Rasulullah menyampaikan hadits pada para Sahabat sebagai berikut :
Pertama melalui pusat jamaah pada pusat pembinaannya yang disebut Majlis Al 'Ilmi. Melalui majelis ini banyak peluang bagi para sahabat untuk langsung mendapatkan hadits dari Rasulullah sehingga bisa dengan lebih konsentrasi dalam belajar dan menghafal hadits.
Kedua menyampaikan hadits hanya pada orang-orang tertentu.Bisa sahabat dekat, keluarga atuapun juga isteri beliau. Orang –orang inilah yang nantinya harus menyebar luaskan pada para sahabat yang lain.
Ketiga melalui cara lain yang dilakukan Rasulullah adalah berpidato atau dakwah ditempat terbuka, seoerti haji wada' dan futuh Makkah.1

            2.Perbedaan Para Shahabat dalam Menguasai Hadits

            Diantara Para sahabat tidak sama kadar perolehan dan pemahaman hadits.Ada yang memilikinya lebih banyak tetapi ada yang sangat sedikit sekali. Hal ini tergantung pada beberapa hal ; Pertama kesempatan mereka saat bersama Rasul .Kedua kesanggupan mereka dalam bertanya pada para sahabat. Ketiga Perbedaan dalam masuknya keislaman mereka dan jarak tempat tinggal mereka dengan Rasulullah.

            Ada beberapa para sahabat yang tercatat banyak menerima hadits dari Rasulullah dengan bebrapa penyebab mereka itu antara lain :
a. Shahabat AS- Sabiqunal Awwalun. ( sahabat yang pertama kali masuk Islam ). Abu bakar, Umar Ustman dan Ali. Mereka banyak mendapat Hadits karena masuk islam terlebih dulu dari sahabat yang lain
b.Ummahat Al Mukminun ( Isteri- isteri Nabi).Mereka adalah orang yang sangat dekat melebihi dekatnya dengan para Shahabat,dna biasanya permasalahan yang beliau sampaikan tentang keluarga dan wanita.
c.Shahabat selain dekat dengan Rasulullah yang selalu menulis hadits-hadits Rasulullah seperti Abdullah Amr bin Al – Ash.
d.Shahabat yang tidak lam bersama dengan Rasulullah tetapi banyak bertanya pada Shahabat yang dekat dan lama hidup dengan Rasulullah seperti Abu Hurairah.
 



1.Musthafa al Siba'I,op.cit. hlm 64-65

e.Shahabat yang sungguh-sungguh mengikuti majelis yang Rasulullah adakan dan selalu banyak bertanya baik pada raasulullah secara langsung maupun bertanya pada shahabat yang lebih senior baik usia maupun keilmuannya, seperti Abdullah bin Umar, Anas bin Malik,Abdullah Ibn Abbas.2
           

3.Menghafal dan Menulis Hadits

 a.Menghafal Hadits

            Untuk menjaga kemurnian al Qur'an  dan Al Hadits  Rasulullah mempunyai cara yang berbeda  jika AL Qur'an Rasulullah memerintahkan untuk menulisnya sementara al Hadits hanya diperintahkan untuk dihafalkan.
            Ada dorongan kuat yang cukup memberikan motivasi kepada para Shahabat dalam kegiatan menghafal Al Qur'an ini. Pertama kegiatan menghafal adalah budaya Bangsa Arab. Kedua Rasul banyak memberikan spirit melalui doa – doanya. Ketiga Seringkali Rasul menjanjikan kebaikan di Ahirat.


 b.Menulis Hadits

            Dibalik larangan Rasulullah untuk menulis hadits ditemuakn bebrapa catatan-catatan dan penulisan yang dilakukan oleh para Shahabat misalnya :

1.                  Abdullah bin Amr al Ash,Ia memiliki catatan hadits dan dibenarkan Rasulullah sehingga dia diberi nama Al Shahifah Al Shadiqah
2.                  Jabir bin Abdillah bin Amr Al – Anshari,ia memiliki catatan hadits Rasulullah tentang manasik Haji . Hadits-haditsnyakemudian diriwayatkan oleh Muslim.
3.                  abu hurairah al Dausi memiliki catatan hadits yang di kenal dengan Al Shahifah –Al Shahifah. Hasil karyanya diwariskan pada anaknya bernama Hammam.
4.                  Abu Syah, seorang penduduk Yaman yang meminta untuk dituliskan Hadits pada Rasululah pada saat Fathu Makkah,sehubungan dengan peristiwa pembunuhan yang  dilakukan oleh sahabat dari Bani KHuzaah terhadap seorang leleki dari Bani Lais. Kemudian Rasul Bersabda





"Tulislah untuk Abu Syah".


               



2.Muhammad Jamal Al Din Al-qasimi Al Hadits min Funun Musthalah Al Hadits Hlm 72 -74


    B.HADITS PADA MASA KHULFAUR RASYIDIN

Kedudukan hadits pada masa khalifah tidak jauh beda dengan masa Nabi belum ada pembukuan miski waktu itu ada sebagian shahabat yang menulisnya.Memang khalifah Umar bin Khattab sempat punya usul dan ide untuk dibukukannya hadits namun ada kehawatiran akan mengganggu perhatian dan konsentrasi para sahabat untuk belajar dan menghafal alqur’an. Tidak dibukukannya hadits ini sampai pada ahir abad ke I hijriyah.
Namun demikian ada beberapa cara yang dilakukan oleh para sahabat yang saat itu hidup pada masa Khulafaurrasyidin untuk menjaga kemirnian hadits diantaranya :

1.Menjaga pesan Rasul.
Saat Rasulullah akan wafat ada pesan yang beliau sampaikan “ Telah aku tinggalkan kepadamu dua hal yang apabila kamu pegang teguh tidak akan tersesat yaitu kitab Allah dan sunnahku”
Dari pesan tersebut para sahabat sangat berusaha untuk selalu menjaga dan melaksanakannya.
2.Berhati-hati dalam menerima dan meriwayatkan Hadits.
Kehati-hatian dalam menerima dan meriwayatkan hadits dikarenakan takut adanya kekeliruan yang terjadi
3.Periwayatan hadits dengan lafal dan makna
Ada  dua cara para sahabat dalam periwayatan hadits yaitu dengan Lafdzi/ lafad yang artinya redaksi hadits sesuai dengan yang disampaikan Rasulullah.Sedangkan yang kedua dengan cara makna yang berarti arti atau maksud kandungan hadits dari Rasulullah dan tedaksinya dari para Sahabat.

                                                                       
A.    Hadits pada masa Tabiin

Pada masa pemerintahan Khalifah bin Abdul Aziz yang dinobatkan pada ahir abadpertama Hijriyah, yakni tahun 99 hijriyah datanglah angin segar
            Beliau sangat waspada dan sadar bahwa para perawi pengumpul hadits jumlahnya semakin sedikit karena banyak yang meninggal dunia. Beliau hawatirapabila tidak segera dikumpulkan dan dibukukan dalam buku-buku hadits dari para perawinya,mungkin hadits ini akan lenyap bersama para perawinya.Maka tergeraklah hatinya untuk segera melaksanankan pembukuan hadits sebagai upaya pelestariannya. Pada tahun 100 hijriyah khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan kepada gubernur madinah Abu Bakar bin Muhammad bin Amer bin Hazm supaya membukukan hadits – hadits Nabi yang terdapat pada para penghafal.
Umar bin Abdul Aziz menulis surat yang berbunyi,
            " Perhatikanlah apa yang diperoleh dari hadits Rasul lalu tulislah,karena aku takut akan lenyap ilmu disebabkan meninggalnya ulama penghafal hadits dan jangan diterima selain hadits Rasul. Dan hendaklah disebarluaskan I;lmu dan diakan majelis – majelis ilmu supaya orang tidak mengetahuinya dapat mengetahuinya,maka sesungguhnya ilmu itu dirahasiakan."
            Sealin pada gubernur Madinah Khalifah juga menuliskan surat pada gubernur yang lain agar mengusahakan pembukuan hadits. Khalifah juga secara husus menulis surat kepada Abu baker Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin syihab Az zuhri. Kemudian Syihab Azzuhri mulai melaksanakan perintah Khalifah tersebut. Dan Azzuhri inilah khalifah pertama yang membukukan hadits.
            Dari syihab Azzuhri ini (15 -124h ) kemudian dikembangkan oleh ulama-ulama berikutnya, disamping pembukuan juga diadakan penyeleksian  hadits-hadits yang maqbul dan mardud dengan menggunakan metode sanad dan isnad .

            Metode sanad dan isnad adalah metode yang digunakan untuk menguji sumber-sumber pembawa berita hadits ( perawi ) dengan mengetahui keadaan para perawi,riwayat hidupnya, kawan semasa,bagaimana daya tangkap dan ingatannya,dan sebagainya. Ilmu tersebut di bahas dalam ilmu hadits Dirayah, yang kemudian dikenal dengan istilah Musthalah hadits.
           
            Setelah generasi  AZ Zuhri kemudian pembukuan hadits dilanjutkan oleh ibn Juraij (wafat150 H), Ar Rabi' bin Sabih (wafat 160 H ) dan masih banyak lagi ulama- ulma yang lainnya. Sebagaimana disebutkan diatas pembukuan hadits dilaksanakan sejak ahir masa pemerintahan Bani Umayyah,tetapi belum begitu sempurna.Pada masa perintahan Bani Abbasyiah yaitu pada pertengahan abad 11 H dilakukan upaya penyempurnaan. Waktu itu tewrlihat gerakan secara aktif untuk membukukan ilmu pengetahuan termasuk pembukuan dan penulisan hadits – hadits Rasul Saw. Kitab- kitab yang terkenal pada waktu itu ada hingga sekarang sampai pada kita, antara lain AL-Muwatha'  oleh Imam Malik, Al Musnad oleh Imam Assyafii ( 204 H) Pembukuan hadits itu kemudian dilanjutkan secara lebih teliti oleh imam-imam ahli hadits seperti  Bukhari, Muslim,Turmudzi, Nasai, Abu dawud, Ibnu Majah dan lain-lain.
Dimasa Tabiin inilah para khalifahnya banyak membuka lembaga sebagai pusat-pusat kajian hadits.beberapa kota yang ditunjuk sebagai pusat kajian hadits adalah  Makkah Mukarrama, MadinatulMunawwarah, Kuffah, Bashrah, Syam, Mesir,Andalus, Yaman dan Kurasan.


             


















BAB III

PENUTUP

            Dari penjelasan singkat diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahawa perkembangan hadits sebelum dibukukan banyak melalui tahapan .Hadits sendiri di zaman Rasulullah dan Khulafaaurrasyidin tidak mutlak dibukukan miski ada beberpa riwayat yang mengatakan ada sahabat yang mencatat hadits dan disetujui oleh Rasulullah.
            Setiap masa selalu ada perbedaan dalam memberlakukan hadits sebagai usaha melestarikannya. Berikut ini penulis mencoba memberikan kesimpulan sederhana
·   Masa Rasulullah:  Tidak ada pembukuan namun para sahabat cendurung wajib hafal.
·  Masa Shahabat  : Menjaga pesan Rasul, Berhati –dalam menerima dan meriwayatkan hadits, Meriwayatkan hadits secara maknawi dan Lafdzi.
·  Masa Tabiin : Mulai ada pembukuan, kajian – kajian Hadits ,mendirikan lembaga yang menjadi pusat kajian hadits di beberapa kota.
Demikian kesimpulan penulis dari makalah tentang HADITS DI MASARASULULLAH,KHULAFAURRASYIDIN DAN TABIIN sebelum ada KODIFIKASI pada HADITS.

Terima kasih semoga bermanfaat Amin.






           



Rabu, 22 Desember 2010

Hari Ibu dan Birrul Walidaini

22 Desember merupakan hari yang bermakna bagi para ibu, karena dihar inilah kita bangsa Indonesia merayakan hari ibu. Ada sebuah pertanyaan yang saya dengar dari anak usia 7 tahun ," Ma, apasih manfaat hari ibu? " pertanyaan yang sederhana namun memiliki makna yang dalam. Kita yag sudah dewasa dalam berfkir kadang tak pernah mau tahu apa makna dari sebuah peringatan, yang ada dalam kebiasaan kita hanya mengikuti aja setiap ada sebuah perayaan tanpa mau tahu apa makna dari sebuah peringatan.

Ibu manusia yang paling sempurna diantara wanita yang ada, gelar yang paling terhormat dari prestasi yang ada, kedudukan seorang ibi sangat dihargai dalam islam. Rasulullah pernah ditanya oleh sahabatnya,"siapakah orang yang harus saya hormati?" Ibumu, "kemudian siapa YARasul?", ibumu, kemudian siapa ya Rasul?, ibum, lalu siapa ya Rasul?" ayahmu.". Jelas jawaban Rasulullah betapa seorang ibi sangat dihormati bahkan tigatingkat sebelum ayah. Dalam Al Qur'an surah al Luqman ayat 14 15 juga disebutkan betapa perjuangan seorang ibu dalam melnajutkan keturunan atau proses melahirkan ibarat orang berberang yang dipertaruhakan adalah hidup dan mati.
Kemulyaan seorang ibu begitu luar biasa, pantaslah jika kita peringati hari ibu sebagai bentuk penghormatan kita. Akan tetapi ada rasa yang mengganjal dalam hati kita, jika ibu doelu-elukan sebagai wanita terhormat bagaiman kedudukan ibu yang berjuang demi kelangsungan hidupnya berprofesi sebagai penambah devisa negara ( TKW ). Kenapa harus ibu yang berangkat? kemanakah ayah? kemanakah para lelaki yang berkewajiban mencari nafkah? sementara negara orang lain ibu banyak mengalami hinaan, siksaan. Bukan cuma harta atau gaji yang potong tapi, .....bagian bagian tubuh yang potong sampai kematian menjadi honor kelelahannya dalam bekerja, Subhanallah......
Bagi para ibu terimakasih yang bisa kami persembahkan, untuk pahlawan devisa semoga jihadmu diterima disisi ALLAH dan menjadi tiket Syurga Allah Amin...

Selasa, 14 Desember 2010

MUHARRAM vs MASEHI

  Gempita tahun baru masehi atau tepatnya 1 Januari merupakan fenomena yang tak pernah lepas dari terompet, kembang api dan kemeriahan yang lain. Bukan cuma sekedar itu semua masyarakat merasakan kemeriahan tahun baru masehi. Mulai dari banyaknya tawaran discon di berbagai Mall, suguhan pilihan hiburan mulai TV sampai dengan panggung on air semuanya memanjakan masyarakat Indonesia di desa maupun kota.   Kegembiraan ini tak ada batasan usia. Mungkian ada yang mendapatkan barokah dari pergantian tahun baru masehi, mereka diantaranya: penjual terompet, kembang api bahkan pengusaha dan pemilik Mallpun kebagian laba yang melimpah ruah dengan iming-iming diskon atau banting harga, banyak konsumen dan antri untuk mendapatkan potongan harga. Sungguh luar biasa daya tarik pergantian tahun baru masehi.
  Sementara jika kita mengingat kembali bagaimana dengan suasana pergantian tahun baru Islam atau 1 Hijriyah? Jangankan tawaran diskon, ucapan selamat tahun baru islampun jarang sekali kita temukan. Suguhan acara TV, juga belum mencerminkan adanya pergantian tahun baru islam, andaikata ada mungkin hanya sebagian kecil.
  Padahal kita semua tahu betapa banyak jumlah penduduk Indonesia yang menganut agama islam. Tapi pada kenyataannya banyak diantara mereka yang kurang peduli atau melupakan kehadiran pergantian tahun baru islam. Kalau kita mengingat betapa pentingnya kita mengenag kembali perjuangan Rasulullah dalam mengenalkan agama dan ajaran islam. Berawal dari pejalanan hijrah beliaulah islam dikenal dan berkembang. Keberangkatan beliau penuh dengan liku-liku dan tantangan dari kafir qurays, bukan hanya harta yang beliau pertaruhakan tapi nyawa juga sebagai jaminan beliau bersama para sahabat.
  Goa Tsur sebagai saksi bisu, tempat persembunyian sementara untuk menghindari kejaran kaumdhalimin. Berkat kesabaran dan kesetiaan Abu Bakar beliau bisa melewati saat - saat kritis dari kejaran orang kafir Qurays.Kehadiran rombongan Rasulullah di kota Madinah tak semulus yang kita bayangkan. Begitu banyak rintangan yang beliau lalui demi berkembangnya agama Islam.
  Bagi kita ummat yang mengaku Islam tapi tidak mau mengenang kembali peristiwa Hijrah Nabi maka kita termasuk orang yang kurang kecintaan kita pada Islam. Bukan berarti kita harus ikut-ikutan sengsara sepertti beliau setidaknya kita merasakan andai kata kita yang jadi pelaku sejarah dalam hijrah nabi maka sebuah kesengsaraan, ketakutan yang akan kita rasakan. Makanya saya secara pribadi merasa heran mengapa sih ada dikhotomi antara 1 Muharram dengan 1 Masehi?, apa yang bikin berbeda ? andai ada jawaban dunia ini lebih tua usia masehi dari pada hijriyah. kalau itu jawabannya mungkin bisa juga kita terima. Tapi setidaknya kita yang ada di Indonesia  dan beragama Islam baiknya kita rayakan acara 1 Muharram ini dengan semeriah mungkin. Bisa dengan acara muhasabah di masjid atau majlis ta'lim atau lembaga pendidikan, juga instansi pererintah dan swasta, sehingga dengan adanya hal sedemikian rupa akan menghilangkan dikhotomi 1 Muharram dengan 1 Masehi.
Sebagai keluarga islam seyogyanya kita mengenalkan pada anak-anak kita tentang makna tahun baru islam dan makna tahun baru masehi. Jangan sampai anak kita hanya tahu tentang tahun baru masehi sementara tak kenal apa yang namanya 1 hijriyah. Mungkin perlu ada konsep yang sederhana sebagai pengenal pada keluarga kita terutama anak-anak kita sebagai penerus dakwah islam dimasa mendatang. Salah satu contoh yang bisa kita lakukan sebagai pengenalan pada anak anak diajak untuk berpuasa di tanggal 1 Muharram, pasti anak akan bertanya, "kenapa kita puasa, umi ? " saat inilah bagi kita para orang tua menjelaskan bagaimana perjuanagn dan perjalanan Rasulullah dalam mengembangkan islam.
Pembaca yang budiman, semoga tulisan ini menjadi pengingat dan renungan bagi kita semua.

Selasa, 30 November 2010

PESANTREN DAMBAAN MASA KINI

Banyak menilai pesantren itu tempat ahir dari penyelesaian masalah anak. Terutama anak-anak yang mempunyai tingkat kenakalan yang tinggi. Padahal tidak demikian adanya , para pendiri pesantren memiliki tujuan yang mulya dalam pendiriannay. Selainsebagai media dakwah islamiyah juga sebagai lembaga pendidikan islam yang nantinya dapat menciptakan generasi muda yang baik cerdas dan berahlakul karimah, jadi pesantren bukan tempat pembuangan atau penampuangan ahir anak-anak yang nakal.
Dengan bergulirnya zaman banyak yang mengaharapkan pesntren menjadi model pembelajaran yang menyenangkan. Temapt bersih layanan serba mudah gedung mewah bahkan harga murah. Namun pertanyaannya bisakah hal yang sedemikian ? Kalau bisa yah itulah pesantren dambaan masa kini.