Wahana berbagi Ilmu

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH



Selamat datang di wahana ilmu. Dengan membaca fikiran akan terbuka, dengan ilmu kita jadi tahu, dengan mencari kita jadi mengerti.

Disinilah tempat kita berbagi........

Minggu, 20 Februari 2011

EKSKUL MEMBINA KEMANDIRIAN SISWA

   Ada sebagian dari kepala sekolah yang beranggapan ekstra kurikuler hanya membuang biaya dan waktu. Persepsi inilah yang mengakibatkan dilembaga pendidikan tidak adanya ekskul. Padahal dalam kenyataannnya dengan ekstra kurikuler akan menciptakan anak yang mandiri terlebih lagi dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki siswa akan lebih terlatih dan terasah.

 Berbicara maslaha ekstra kurikuler maka akan berkaitan erat dengan hobi atau kegemeran siswa. Selain mengembangkan bakat disinilah mereka merasa di perhatikan dan mendapat wadah sehingga mereka akan bertemu dan berkumpul dengan teman sehobi.

 Bagi siswa banyak berkumpul dengan teman diluar kelas akan banyak hal yang mereka temukan dan tidak diperoleh dalam ruang kelas. Contoh nyata jika siswa aktif dalam KEPRAMUKAAN selain mereka dilatih kedisipilnan mereka juga harus mampu menjadi pemimipin baik untuk dirinya sendiri atau pemimpin kelompoknya. Kedisipilnan dalam kepramukaan jika ditekuni dan diikuti secara kontinu akan berdampak positif bagi perkembangan anak, mereka tidak merasa tertekan dengan aturan sekolah tapi aturan sekolah mereka nilai sebagai ajang melatih ketertiban dan kedisiplinan. Sedangkan manfaat dari jiwa pramuka sebagai pimpinan mereka akan bnyak membantu para guru disekolah, utamanya jika mereka masuk dalam OSIS.

 Dibidang seni jika ada ekskul ini bagi pecinta seni akan melatih bagaimana menghadapi hidup itu tak semudah yang mereka bayangkan, mereka harus mampu mengkombinasikan notasi musik sehingga akan menghasilkan irama yang merdu dan mengalun asyik. Hidup juga demikian mereka harus bisa menyamakan visi atau pemahaman dengan teman yang lain sehingga jika turun ke masyarakat mereka tidak egois dalam menyelesaikan masalah.

 Dibidang beladiri siswa akan diajak untuk bertanggung jawab disiplin dengan jam latihan, jika mereka telat sang pelatihpun akan meberikan sanksi yang harus dilakukannya. Kesehatan  fisik dan mental menjadi tujuan utama, inilah yang bisa membantu siswa sehat jasmani dan rohani sehingg dalam penerimaan pelajaran di kelas siswapun lebih siap. Selain itumenjaga keselamatan diri sendiri juga manfaat dari ekskul ini, setidaknya anak bisa membentengi diinya dari bahaya yang menghadangnya.

 Namun demikian apalah artinya anak latihan ekskul secara rutin dan terjadwal jika pada ahirnya pihak sekolah tidak memberikan ijin anak didiknya untuk berlaga diuar arena sekolah. Jika pramuka kita kenal dengan istilah PESTA SIAGA. JAMBORE dan RAIMUNA, jika di musik kita kenal dengan istilah FESTIVAL sedangkan jika dibela diri ada istilah IPSI atau kompetisi kerapian tehnik, maka bakat dan anak tidak bisa diketahui hanya sebatas anak didiknya bisa, sementara tidak ada kesempatan untuk membuktikan kemampuannya dengan dunia luar.

 Masalah larangan berlaga diluar inilah yang sering terjadi, lagi-lagi sekolah beralasan tak ada biaya untuk mengirim kontingen sebagai delegasi madrasah, padahal seandainya pihak madrasah bekerja sama dengan komite sekolah dan wali murid saya yakin mereka tak akan menolaknya, bahkan mereka merasa terhormat karena diajak untuk terlibat dalam usaha memajukan madrasah.
Selain masalah tersebut diatas ada juga masalah yang sering muncul tentang ekskul di sekolah yakni kurang pedulinya para pimpinan madrasah atau sekolah pada pelatih ekskul. Mereka menganggap pelatih itu derajatnya dibawah ka mad atau para guru ini  juga yang mengakibatkan kurang familarnya antara kamad guru dan pelatih ekskul, padahal mereka semua sama cuma pengistilahnnya ada yang beda.
  
 Harapan penulis semoga siapapun yang membaca tulisan ini dapat mengerti betapa peningnya EKSKUL di lembaga pendidikan, sehingga selain anak kita pandai dalam pelajaran juga mahir dalam ekskul amin.