PEMUDA PILIHAN ALLAH
Dikisahkan dalam Qasasul Mi’raj, tersebutlah seorang ahli
sihir yang menghadap sang raja untuk diberikan pemuda yang tangguh untuk
diajari ilmu sihir, mengingat usia penyihir ini sudah lanjut. Pemilihanpun
jatuh pada si Fulan dan menugaskan kepadanya untuk selalu menimba ilmu sihir
pada si penyihir.
Dalam perjalan menuju rumah sipenyihir pemuda ini selalu
melewati rumah seorang kiai karismatik yang selalu mengumandangkan ayat-ayat
Allah. Tanpa dia sadari dia merasa ingin sekali belajar ilmu agama pada sang
kiai. Keinginan pemuda inipun disambut
dengan tangan terbuka oleh sang kiai.
Waktu terus berjalan, si penyihir marah, karena pemuda
ini selalu dating terlambat setiap akan belajar sihir, hal ini disebabkan
sebelum sampai ketempat si[enyihir pemuda ini selalu belajar agama. Tentunya
pemuda tersebut memiliki dua ilmu yang berbeda, ilmu sihir dan ilmu agama.
Suatu ketika saat perjalan pulang dari belajar
terdengarlah suara rebut dan jeritan warga kampong dengan penuh ketakutan.
Pemuda ini mencari tahu apa penyebabnya, ternyata ada serangan binatang buas
dan tak satupun orang mampu untuk melawannya. Dengan kemampuan yang ia miliki
ia gunakan ilmu sihirnya untuk menghalau binatang buas tersebut, namun binatang
nya sama sekali tak bergeming, malah semakin ganas. Pemuda itupun mencoba
dengan ilmu yang didapati dari sang kiai, ahirnya binatang buas itu terkapar
mati,pendudukpun merasa senang dan bersyukur.
Kemenangan dan keberhasilannya ia sampaikan pada sang kiai,
dan sejak saat itu dia tak percaya lagi dengan ilmu sihir, dia tinggalkan
belajar sihirnya dan dia pilih memperdalam ilmu agama. Sang kiai pun perpesan
karena dia akan banyak menghadapi ujian dan cobaan hidup setelah meninggalkan
ilmu sihir.
Sementara itu panglima kerajaan terkena penyakit mata
hingga buta, dipanggillah si pemuda yang dianggap telah mahir ilmu sihir untuk
mengobati kebutaan panglima kerajaan. Dengan izin Allah mata butanya menjadi
bersinar dan bias melihat lagi. Si pasienpun berterimaksih atas kesembuhan.
Pemuda penyembuh berkata “jangan berterimaksih padaku tapi Allah lah tuhan ku
dan Tuhanmu yang telah menyembuhkannya.” Panglima inipun beriman pada Allah
sebagai tuhan baru baginya, karena selama ini semua rakyat menyembah pada Raja
yang dianggap sebagai tuhan.
Kabar keberhasilan si pemuda menjadi kebanggaan Raja,
namun kabar keIslaman san panglima menjadi murka yang amat sangat. Dipanggillah
si pemuda untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya yang dianggap berhianat
pada raja. Dengan tegas dan lugas pemudapun menjawab hingga mengakibatkan
dibunuhnya sang panglima sebagai efek jera pada pemuda untuk bias keluar dari
Islam.
Namun kegigihan pemuda ini tetap kuat dan mempertahankan
ke Islamannya. Berikutnya yang di bunuh sang kiai, dengan sadis raja
menggergaji kepalanya sebagai hadiyah pada pemuda. Berbagai usaha dan cara
dilakukan untuk membunuh pemuda tersebut, di lempar dari atas bukit,
ditenggelamkan dilaut tak satupun usaha raja ini membuahkan hasil.
Rajapun penasaran dan mencari tahu apa yang menjadikan
pemuda ini kuat dan kebal
Raja :
“Hey , ilmu apa yang kamu miliki susah sekali untuk membunuh mu?”
Pemuda : “Aku hanya percaya pada kekuasaan
ALLAH”
Raja : “Allah? Siapa dia?”
Pemuda : “Dia tuhanku dan Tuhanmu, Tuhan
kita semua”
Seketika raja menjadi
murka, pemuda tersebut menjelaskan pada Raja.
Pemuda : “Jika kamu ingin membunuhku
lakukanlah dengan cara kumpulkan semua rak
Yatmu di alun-laun kota, ikatlah aku ke
tiang, lalu panahlah dadaku, sebelum
Kau lepaskan anak panah sebutlah kata
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM”
Rajapun mengikuti saran
dari pemuda tersebut matilah si pemuda itu. Kematian pemuda ini menjadikan
kebanggaan Raja. Semantara rakyat merasa kagum dengan kekuatan Tuhan si Fulan.
Ahirnya rakyat yang berkumpul bersyahadat menyatakan diri masuk Islam.
Keputusan rakyat ini menjadikan ketakutan Raja. Dan apa yang terjadi berikutnya
Waaallhu A’lam…..