Wahana berbagi Ilmu

ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH



Selamat datang di wahana ilmu. Dengan membaca fikiran akan terbuka, dengan ilmu kita jadi tahu, dengan mencari kita jadi mengerti.

Disinilah tempat kita berbagi........

Selasa, 14 Desember 2010

MUHARRAM vs MASEHI

  Gempita tahun baru masehi atau tepatnya 1 Januari merupakan fenomena yang tak pernah lepas dari terompet, kembang api dan kemeriahan yang lain. Bukan cuma sekedar itu semua masyarakat merasakan kemeriahan tahun baru masehi. Mulai dari banyaknya tawaran discon di berbagai Mall, suguhan pilihan hiburan mulai TV sampai dengan panggung on air semuanya memanjakan masyarakat Indonesia di desa maupun kota.   Kegembiraan ini tak ada batasan usia. Mungkian ada yang mendapatkan barokah dari pergantian tahun baru masehi, mereka diantaranya: penjual terompet, kembang api bahkan pengusaha dan pemilik Mallpun kebagian laba yang melimpah ruah dengan iming-iming diskon atau banting harga, banyak konsumen dan antri untuk mendapatkan potongan harga. Sungguh luar biasa daya tarik pergantian tahun baru masehi.
  Sementara jika kita mengingat kembali bagaimana dengan suasana pergantian tahun baru Islam atau 1 Hijriyah? Jangankan tawaran diskon, ucapan selamat tahun baru islampun jarang sekali kita temukan. Suguhan acara TV, juga belum mencerminkan adanya pergantian tahun baru islam, andaikata ada mungkin hanya sebagian kecil.
  Padahal kita semua tahu betapa banyak jumlah penduduk Indonesia yang menganut agama islam. Tapi pada kenyataannya banyak diantara mereka yang kurang peduli atau melupakan kehadiran pergantian tahun baru islam. Kalau kita mengingat betapa pentingnya kita mengenag kembali perjuangan Rasulullah dalam mengenalkan agama dan ajaran islam. Berawal dari pejalanan hijrah beliaulah islam dikenal dan berkembang. Keberangkatan beliau penuh dengan liku-liku dan tantangan dari kafir qurays, bukan hanya harta yang beliau pertaruhakan tapi nyawa juga sebagai jaminan beliau bersama para sahabat.
  Goa Tsur sebagai saksi bisu, tempat persembunyian sementara untuk menghindari kejaran kaumdhalimin. Berkat kesabaran dan kesetiaan Abu Bakar beliau bisa melewati saat - saat kritis dari kejaran orang kafir Qurays.Kehadiran rombongan Rasulullah di kota Madinah tak semulus yang kita bayangkan. Begitu banyak rintangan yang beliau lalui demi berkembangnya agama Islam.
  Bagi kita ummat yang mengaku Islam tapi tidak mau mengenang kembali peristiwa Hijrah Nabi maka kita termasuk orang yang kurang kecintaan kita pada Islam. Bukan berarti kita harus ikut-ikutan sengsara sepertti beliau setidaknya kita merasakan andai kata kita yang jadi pelaku sejarah dalam hijrah nabi maka sebuah kesengsaraan, ketakutan yang akan kita rasakan. Makanya saya secara pribadi merasa heran mengapa sih ada dikhotomi antara 1 Muharram dengan 1 Masehi?, apa yang bikin berbeda ? andai ada jawaban dunia ini lebih tua usia masehi dari pada hijriyah. kalau itu jawabannya mungkin bisa juga kita terima. Tapi setidaknya kita yang ada di Indonesia  dan beragama Islam baiknya kita rayakan acara 1 Muharram ini dengan semeriah mungkin. Bisa dengan acara muhasabah di masjid atau majlis ta'lim atau lembaga pendidikan, juga instansi pererintah dan swasta, sehingga dengan adanya hal sedemikian rupa akan menghilangkan dikhotomi 1 Muharram dengan 1 Masehi.
Sebagai keluarga islam seyogyanya kita mengenalkan pada anak-anak kita tentang makna tahun baru islam dan makna tahun baru masehi. Jangan sampai anak kita hanya tahu tentang tahun baru masehi sementara tak kenal apa yang namanya 1 hijriyah. Mungkin perlu ada konsep yang sederhana sebagai pengenal pada keluarga kita terutama anak-anak kita sebagai penerus dakwah islam dimasa mendatang. Salah satu contoh yang bisa kita lakukan sebagai pengenalan pada anak anak diajak untuk berpuasa di tanggal 1 Muharram, pasti anak akan bertanya, "kenapa kita puasa, umi ? " saat inilah bagi kita para orang tua menjelaskan bagaimana perjuanagn dan perjalanan Rasulullah dalam mengembangkan islam.
Pembaca yang budiman, semoga tulisan ini menjadi pengingat dan renungan bagi kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar